Komunikasi merupakan hal yang pasti dilakukan oleh manusia dalam
kehidupannya, demikian juga dengan hewan. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan pokok
manusia dalam menjalani kehidupannya. Bahkan seorang bayi pun sudah dapat
melakukan komunikasi, seperti ketika ia menangis itu bias jadi menandakan bahwa
ia sedang lapar atau tidak nyaman. Maka jelaslah bahwa komunikasi adalah hal
penting yang harus dipelajari dan dipahamai.
Setiap perilaku dapat menjadi komunikasi bila kita memberi makna
terhadap perilaku orang lain atu perilaku kita sendiri. Setiap orang akan sulit
untuk tidak berkomunikasi karena setiap perilaku berpotensi untuk menjadi komunikasi untuk ditafsirkan.
Pada saat seseorang tersenyum maka itu dapat ditafsirkan sebagai
suatu kebahagiaan, ketika orang itu cemberut maka dapat ditafsirkan bahwa ia
sedang ngambek. Ketika seseorang diam dalam sebuah dialog itu bisa diartikan
setuju, malu, segan, marah, atau bahkan malas atau bodoh. Diam bisa diartikan
setuju seperti perlakuan Rasulullah saw. yaitu ketika ada seorang sahabat yang
menggosaok giginya ketika berwudhu, ini menunjukkan bahwa beliau setuju dengan
perlakuan sahabat tadi namun tidak dengan penegasan. Secara implisit semua
perlakuan manusia dapat memiliki makna yang akhirnya bernilai komunikasi.
Para ahli komunikasi membagi paradigma pemahaman yang berbeda mengenai
landasan ilmiah komunikasi, diantaranya:
1.Paradigma Klasik
a.Filsafat sebagai akar ilmu komunikasi
Para ahli sepakat bahwa landasan ilmu komunikasi yang pertama
adalah filsafat. Filsafat melandasi ilmu komunikasi dari domain ethos, pathos,
dan logos dari teori Aristoteles dan Plato. Ethos merupakan komponenfilsafat
yang mengajarkan ilmuwan tentang pentingnya rambu-rambu normative dalam
pengembangan ilmu pengetahuan yang kemudian menjadi kunci utama bagi hubungan
antara ilmu dan masyarakat. Pathos merupakan komponen filsafat yang menyangkut
aspek emosi atau rasa yang ada dalam diri manusia sebagai makhluk yang
senantiasa mencintai keindahan, penghargaan, yang dengan ini manusia berpeluang
untuk melakukan improvisasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Logos
merupakan komponen filsafat yang membimbing para ilmuwan untuk mengambil suatu
keputusan berdasarkan pada pemikiran yang bersifat nalar dan rasional, yang
dicirikan oleh argument-argumen yang logis.
Komponen yang lain dari filsafat adalah komponen piker, yang
terdiri dari etika, logika, dan estetika, Komponen ini bersinegri dengan aspek
kajian ontologi (keapaan), epistemologi (kebagaimanaan), dan aksiologi
(kegunaan atau kemanfaatan).
b.Psikologi sebagai akar ilmu komunikasi
Psikologi behaviorial adalah aliran dalam disiplin ilmu psikologi
yang banyak mempengaruhi lahirnya ilmu komunikasi. Dengan demikian, para ahli
behaviorial memahami komunikasi dengan enam pengertian, seperti termuat dalam
kamus psikologi, Dictionary of Behaviorial Science, (Rakhmat, 1997: 3) sebagai
berikut1: Komunikasi adalah :
1)Penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat yang
lain seperti dalam system saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara,
2)Penyampaian atau peneriamaan sinyal atau pesan oleh organisme,
3)Pesan yang disampaikan,
4)Teori komunikasi, proses yang dilakukan satu system untuk
mempengaruhi system yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang
disampaikan,
5)(K.Lewin), pengaruh satu wilayah persona pada wilayah persona
yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perybahan yang
berkaitan pada wilayah lain,
6)Pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psikoterapi.
c.Sosiologi sebagai akar ilmu komunikasi
Sosiologi adalah hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi
antara gejala yang satu dengan gejala yang lainnya yang berlangsung di
masyarakat. Hubungan antar gejala tersebut menggunakan symbol-simbol pesan,
baik verbal (kata-kata), maupun nonverbal (isyarat, gerak, gambar, dll).
Simbol-simbol itu ketika disampaikan oleh seseorang kepada orang lain
senantiasa memiliki makna dan tujuan yang jelas. Begitu pula proses penerimaan
pesan yang merupakan proses pemaknaan symbol-simbol tersebut.
d.Antropologi sebagai akar ilmu komunikasi
Antropologi biasanya dikenal sebagai suatu disiplin ilmu yang
mempelajari manusia dan aspek kebudayaannya guna membangun suku bangsa yang
ada. Dalam antropologi budaya, terdapat konsep yang relevan dengan komunikasi,
yakni masalah symbol, bahasa, dan pemaknaan. Bahasa adalah kumpulan symbol
paling penting dalam berbagai kultur.
2.Paradigma Kontemporer
a.Matematika sebagai akar ilmu komunikasi
Diawali dengan adanya teori informasi dari Claude Shannon dan
Warren Weaver, yang dimuat dalam buku The Mathematical Theory of Communication
(1949). Kemudian direduksi kembali dalam buku Communication Theories: Origins
Methods Uses in The Mass Media karya Werner J. Severin dan James W. Tankard Jr.
Teori informasi atau model matematis ini telah memberikan pengaruh yang kuat
terhadap kemunculan teori-teori lain sesudahnya.Bahkan model Shannon and Weaver
ini telah dijadikan sebagai dasar bagi berbagai bentuk komunikasi, yaitu komunikasi antarpribadi,
komunikasi public, dan komunikasi massa.
Model matematis ini pada satu sisi dapat dijadikan dasar
pengembangan komunikasi kontemporer, namun di sisi lain, teori ini hanya
memberikan gambaran proses komunikasi yang bersigat parsial, dan
komunikasi dipandang sebagai fenomena statis dan datu arah, serta tidak ada
ruang untuk umpan balik dari komunikan kepada komunikator.
b.Fisika sebagai akar ilmu komunikasi
Umumnya para filsuf komunikasi sepakat akan adanya dua aliran yang
berkaitan dengan pandangan terhadap pemaknaan. Aliran tersebut adalah aliran
fisika dan aliran mental. Aliran fisika memandang pemaknaan sebagai unit
(bagian) dari dunia fisik yang ada secara mandiri dari setiap aktivitas
manusia. Sebagai contoh, pemaknaan dapat dipahami sebagai data, sikap, ataupun
informasi.
Aliran mental memandang pemaknaan two exist hanya sebagai
unit-unit dalam kesadaran untik manusia, pemaknaan tersebut dipandang sebagai
kesan, maksud, atau ide.
c.Biologi sebagai akar ilmu komunikasi
Perkembangan embrio manusia terdiri atas 46 kromosom yang
mempunyai berjuta-juta gen yang susunannya melengkapi informasi. Kode genetic
menentukan ciri-ciri, seperti warna kulit, rambut, mata, penyakit, dan
keterlambatan mental, juga mempengaruhi skor IQ, dan lain sebagainya.
hai, mau nanya referensi buku untuk paradigma pemahaman landasan ilmiah komunikasi yang lo tulis diatas apa ya? terimakasih :)
ReplyDelete